WONOSOBO — Suasana haru dan kekhidmatan menyelimuti Masjid At-Taubah Rutan Kelas IIB Wonosobo pada Jumat, 5 Desember 2025. Seluruh jajaran Rutan, mulai dari Kepala Rutan, pejabat struktural, peserta magang, hingga warga binaan Paviliun Sindoro, larut dalam kegiatan yasinan dan doa bersama yang dipersembahkan bagi para korban bencana alam di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Kegiatan ini digelar sebagai wujud solidaritas dan kepedulian keluarga besar Rutan Wonosobo terhadap musibah yang menimpa masyarakat di sejumlah wilayah Sumatra dalam beberapa hari terakhir.

Lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema memenuhi masjid, mengiringi wajah-wajah khusyuk yang memanjatkan doa untuk keselamatan para korban, para relawan, serta pemulihan daerah-daerah terdampak.

Dalam sambutannya, Kepala Rutan Wonosobo menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak sekadar menjadi rutinitas keagamaan, melainkan bentuk nyata empati dari seluruh unsur Rutan.
“Rasa kemanusiaan tidak mengenal sekat. dimanapun kita berada, doa adalah kekuatan yang bisa kita kirimkan. Dari Masjid Rutan Wonosobo ini, kami mendoakan saudara-saudara kita di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara agar diberi ketabahan serta keselamatan, ” ujar beliau.

Ia juga menekankan bahwa pembinaan di Rutan tidak hanya berfokus pada kedisiplinan dan aktivitas edukatif, tetapi juga pembinaan moral dan spiritual yang menumbuhkan kepekaan sosial.
“Ketika warga binaan ikut mendoakan korban bencana, itu menunjukkan tumbuhnya nilai empati yang penting dalam proses pembinaan, ” tambahnya.
Pejabat struktural yang hadir turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Mereka menilai bahwa momentum doa bersama mampu mempererat hubungan antara pegawai dan warga binaan dalam suasana yang lebih humanis dan penuh kekeluargaan.
Setelah pembacaan yasin, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipanjatkan untuk para korban bencana. Doa mengalir agar mereka yang meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, para penyintas diberikan kekuatan, serta wilayah yang terdampak segera bangkit dan pulih.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa solidaritas tidak terhalang tembok maupun jeruji. Dari balik Rutan Wonosobo, rasa empati tetap mengalir, membawa harapan dan doa terbaik bagi masyarakat yang tengah menghadapi cobaan.
(Humas Rutan Wonosobo)
